• Refleksi Problematika Pembelajaran Matematika di SD

    http://powermathematics.blogspot.com/2008/11/problematika-pembelajaran-matematika-di.html?showComment=1361349786687#c1054506540601663030


     
    Dari berbagai pertanyaan mengenai problematika pembelajaran Matematika di SD yang telah diuraikan di atas menjadi renungan dan motivasi kita untuk memperbaiki serta meningkatkan pembelajaran Matematika.
    Mengapa selama ini matematika identik sebagai pelajaran yang sulit bagi sebagian besar siswa?  Anggapan ini tidak terlepas dari persepsi yang berkembang di masyarakat bahwa Matematika merupakan pelajaran yang sulit. Hal ini justru telah mensugesti pikiran siswa. Sebenarnya, kesulitan berawal dari siswa yang tidak suka dengan pelajaran Matematika. Tidak suka di sini disebabkan siswa merasa asing dan hanya menerima materi begitu saja. Ibaratnya, guru hanya menyuapi sekian banyak siswa dengan makanan pengetahuan yang telah diolah dan dimasak sendiri oleh guru. Sedangkan siswa tinggal menelannya saja tanpa mengetahui proses pembuatannya dan tanpa ada protes bahwa makanan tersebut pahit, manis, asam, asin, bahkan basi sekalipun. Akibatnya, Matematika terkesan sulit dan rumit serta siswa menjadi pasif.
    Untuk menghilangkan persepsi pada siswa bahwa Matematika sulit, harus dimulai dari diri guru. Salah satu caranya yaitu guru harus mengubah paradigma pembelajaran tradisional ke paradigma pembelajaran inovatif. Pada paradigma tradisional pembelajaran Matematika di sekolah cenderung ditekankan pada penyampaian pengetahuan dan materi yang banyak, serta terdapat tuntutan waktu untuk menyelesaikan materi pembelajaran tersebut dengan cepat. Guru tidak mempedulikan apakah siswa tersebut benar-benar mendalami atau paham terhadap materi yang dipelajari.
    Ada bebarapa problematika lain dalam pembelajaran Matematika di SD diantaranya pengaruh pembelajaran Matematika terhadap kepribadian siswa, prestasi belajar siswa, nilai-nilai moral yang terkandung dalam pembelajaran, pengaruh cara-cara cepat atau trik dalam Matematika, kreativitas siswa, dan lain-lain. Oleh karena itulah, hal ini menjadi tugas kita bersama. Hendaknya kita siangi satu per satu problematika tersebut. 
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar