PENERAPAN PEMBELAJARAN ABAD 21 MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOLE
DALAM PELAKSANAAN BDR
SISWA KELAS V SD NEGERI SELO
KAPANEWON KOKAP KULON PROGO
Dini Annisa Nurbaety Elsola, S.Pd., Gr.
Guru SD Negeri Selo
diniannisa31@gmail.com / 083867194418
Proses pembelajaran abad 21 menitikberatkan pada pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran dan mengintegrasikan ketiga aspek yaitu pengetahuan (knowledge), sikap, serta keterampilan (psikomotorik). Hal tersebut sesuai dengan Kemdikbud
(2020: 21) yang menyatakan bahwa pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan
terhadap teknologi. Kecakapan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai model pembelajaran
berbasis aktivitas dan berpusat pada siswa.
Pelaksanaan pembelajaran virtual selama
kebijakan belajar di rumah menjadi tantangan bagi guru, khususnya guru sekolah
dasar yang tidak semua siswa memiliki fasilitas dan kemampuan penggunaan teknologi yang sama. Berdasarkan
hasil wawancara dengan rekan sejawat di SD Negeri Selo, Kapanewon Kokap, Kulon
Progo, kebijakan Belajar di Rumah (BDR) membuat guru merasa bingung dalam
merancang proses pembelajaran jarak jauh, menentukan teknik pembelajaran yang
menarik bagi siswa, dan belum memanfaatkan sumber belajar berbasis virtual. Hal
tersebut didukung hasil wawancara virtual dengan wali/orang tua siswa, beberapa
siswa juga merasa bosan terhadap tugas yang diberikan guru. tugas yang diberikan
guru sebagian besar berupa soal-soal dan materi yang terdapat pada buku mata
pelajaran tertentu. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis menerapkan model
pembelajaran Self Organized Learning Environments (SOLE) yaitu model
pembelajaran yang dilakukan siswa secara mandiri dengan memanfaatkan
internet dan perangkat pintar (gadget)
yang dimilikinya.
Kompetensi siswa yang diharapkan dari model pembelajaran SOLE antara
lain: (1) Berfikir
kreatif (creative thinking), dimana model pembelajaran SOLE dapat melatih rasa ingin tahu siswa melalui pertanyaan-pertanyaan. Dalam hal
ini, siswa
menggunakan fasilitas internet sebagai sumber
belajar. (2) Kemampuan memecahkan masalah,
yaitu siswa memanfaatkan TIK untuk memecahkan masalah. (3) Kemampuan berkomunikasi, yaitu
siswa mampu mempresentasikan dan mendistribusikan jawaban ke siswa yang lain.
Tahapan Operasional Pelaksanaan
Pelaksanaan best practice
ini dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut.
1.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Materi yang dipelajari yaitu sesuai
dengan kehidupan di lingkungan siswa yaitu hewan vertebrata dan avertebrata
yang termasuk dalam muatan materi tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia.
2.
Menyiapkan media dan sumber belajar berbasis teknologi
Dalam upaya pembelajaran abad 21, guru dan siswa
memanfaatkan teknologi sebagai sumber belajar. Adapun sumber belajar yang
digunakan siswa antara lain:
a. Whatsapp group
Whatsapp group digunakan sebagai sarana komunikasi antara guru,
siswa, maupun wali/orang tua siswa. Guru dapat melakukan diskusi dalam
pembelajaran jarak jauh, memantau proses pembelajaran virtual dan penyampaian
umpan balik secara berkala kepada siswa.
b. Microsoft Forms
Salah satu fitur dalam Microsoft office 365
yaitu Microsoft forms. Aplikasi Microsoft forms dapat membantu
guru dalam melakukan presensi online dalam proses pembelajaran jarak
jauh. Siswa dengan bantuan orang tua mengisi link presensi yang telah dibagikan
oleh guru. Selain itu microsoft forms juga dapat dimanfaatkan guru
sebagai sarana pemberian kuis tanya jawab untuk mengetahui kemampuan dasar
siswa. Jawaban dari siswa juga akan terekap secara otomatis dan dapat diunduh.
c. Microsoft Sway
Microsoft sway dapat digunakan guru sebagai sarana penyampaian
materi secara virtual. Di dalam microsoft sway dapat disisipkan gambar,
video, link sumber belajar, audio penjelasan guru, maupun embed berupa
kuis.
d. Youtube
Youtube dapat digunakan guru sebagai sarana menyampaikan sumber belajar
berkaitan dengan materi pembelajaran. Seain itu, guru juga dapat berkreasi
membuat media pembelajaran interaktif dengan mengunggah pada youtube. Tujuannya
agar sumber belajar siswa lebih bervariatif dan menarik bagi siswa. Selain itu,
guru juga dapat mengunggah hasil karya siswa.
e. Rumah Belajar
Rumah belajar merupakan sebuah aplikasi gratis milik
Kemdikbud yang dapat diakses melalui laman http://rumahbelajar.kemdikbud.go.id.
Di dalam rumah belajar terdapat berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan oleh
guru maupun siswa dalam mendukung proses pembelajaran jarak jauh. Siswa dapat
mencari berbagai referensi secara mandiri, literasi digital pada fitur karya
bahasa dan sastra, serta melakukan evaluasi mandiri melalui fitur bank soal.
f. Quizizz
Di akhir pembelajaran, guru dapat melakukan proses
penilaian untuk mengukur kemampuan siswa. Dalam hal ini, guru dapat
memanfaatkan teknologi seperti aplikasi quizizz, di mana proses
penilaian dilakukan berbasis game.
Pelaksanaan Kegiatan
Proses pembelajaran dilakukan secara virtual dengan menggunakan model
pembelajaran Self Organized Learning
Environments (SOLE).
Adapun pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan lima sintak model SOLE
antara lain sebagai berikut.
1. Memberikan pertanyaan terkait materi
yang akan dipelajari
Pada awal pembelajaran, siswa melakukan presensi online
dengan mengisi biodata pada link https://gg.gg/presensikelas5sdselo. Setelah siswa mengisi presensi online melalui
aplikasi microsoft forms, siswa melaksanakan literasi secara virtual
yaitu dengan membaca sumber belajar di aplikasi rumah belajar maupun secara
manual dengan membaca handout yang diberikan oleh guru. Setelah siswa
melaksanakan literasi, siswa melakukan tanya jawab bersama guru melalui whatsapp
group kemudian siswa mengisi pertanyaan berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari melalui aplikasi microsoft forms pada link https://gg.gg/kuisklasifikasihewan. Pertanyaan tersebut berfungsi untuk mengetahui
kemampuan awal siswa.
2. Mengorganisasi siswa
Guru membentuk
kelompok belajar siswa untuk proses investigasi. Guru memberikan kebebasan
kepada siswa untuk mencari berbagai sumber belajar termasuk pemanfaatan TIK untuk
memecahkan suatu materi tertentu, misalnya melalui Microsoft sway, youtube, rumah
belajar, atau sumber belajar lainnya. Dalam hal ini, siswa diberi tugas membuat
suatu peta konsep tentang perbedaan hewan vertebrata dan avertebrata.
3. Eksplorasi dan investigasi siswa
Siswa
melaksanakan eksplorasi dan investigasi secara berkelompok yang dilaksanakan di
salah satu rumah siswa. Siswa dalam kelompok berkolaborasi satu dengan yang lainnya dan
menggunakan satu perangkat internet untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan
yang diberikan guru sebelumnya. Adapun
beberapa bahan diskusi yaitu melakukan pengamatan hewan di lingkungan sekitar,
membuat peta konsep tentang perbedaan, ciri-ciri, dan contoh hewan vertebrata
maupun avertebrata, serta membuat kreasi hewan vertebrata dan avertebrata
menggunakan plastisin.
Gambar 1. Siswa melakukan eksplorasi dan
investigasi secara kelompok
4. Monitoring
Guru melakukan monitoring proses
pembelajaran siswa dengan melakukan komunikasi dengan orang tua/wali siswa.
Segala kemajuan belajar siswa di rumah secara kontinu dilakukan pelaporan
secara virtual dengan mengirimkan foto atau video melalui aplikasi whatsapp.
Pengumpulan
tugas menerapkan penggunaan bintang sebagai reward kedisiplinan siswa.
Bintang yang diberikan terdiri atas tiga macam, yaitu bintang emas
apabila siswa mengerjakan tugas secara disiplin, tepat waktu, sungguh-sungguh,
dan lengkap; bintang hijau apabila siswa kurang tepat waktu dan kurang
lengkap dalam melaksanakan tugas; serta bintang merah apabila siswa
tidak disiplin dan tidak mengerjakan tugas. Pemberian bintang berpengaruh
positif terhadap motivasi siswa dalam belajar maupun melakukan kegiatan
lainnya.
5. Presentasi hasil investigasi
Setelah
diskusi kelompok, siswa melakukan presentasi dengan cara divideo dengan bantuan
orang tua/wali siswa. Siswa mendistribusikan hasil diskusinya kepada siswa lain
secara virtual.
Gambar 2. Siswa mempresentasikan hasil
investigasi
6. Evaluasi
Guru memberikan umpan balik kepada
siswa dengan pemberian deskripsi kualitatif. Untuk mengukur pemahaman siswa,
guru dapat memberikan kuis secara virtual melalui aplikasi quizizz yaitu
penilaian dengan berbasis game. Siswa memanfaatkan gadget dalam
mengerjakan penilaian.
Gambar 3.
Evaluasi dengan memanfaatkan TIK
Kesimpulan
Pelaksanaan belajar di rumah mengalami beberapa kendala antara lain keterbatasan fasilitas teknologi, pembelajaran yang membebani atau terfokus pada pencapaian kurikulum, dan kurangnya motivasi siswa dalam belajar. Dalam hal ini perlu adanya peran sinergis antara guru, orang tua dan lingkungan agar menciptakan joyfull and meaningfull learning, sehingga proses pembelajaran lebih bermakna karena memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa.
Best Practice ini telah diikutsertakan lomba dan juara 1 best practice tingkat nasional merancang proses pembelajaran jarak jauh masa pandemi covid-19 oleh Universitas PGRI Semarang tahun 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar