Dari elegi di atas, dapat
disimpulkan bahwa tanpa disadari masih banyak di antara kita yang egois, tidak
bersyukur, dan selalu menginginkan doa-doanya dapat terkabulkan tanpa adanya
ikhtiar. Na’udzubillah...Banyak orang yang mengutamakan nilai sebagai acuan
utama, sehingga mereka menghalalkan berbagai cara untuk memperoleh nilai
tertinggi. Saya setuju dengan pernyataan di atas, menilai
filsafat itu tidaklah cukup formal tetapi juga normatif. Menilai spiritual juga
tidak cukup material, tetapi juga formal, dan normatif, tetapi setinggi-tinggi
penilaian adalah spiritual. Tiadalah manusia itu mampu melaksanakan. Oleh karena
itu, buang jauh-jauh selimut mitos yang berambisi untuk menjadi yang ‘terbaik’.
Tetapi, berusahalah menjadi orang yang mampu menebarkan kebermanfaatan bagi
orang lain.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar