• (REFLEKSI) Elegi Menggapai Menilai Normatif

    powermathematics.blogspot.com/2010/10/elegi-menggapai-menilai-normatif.html



    Dari elegi di atas, dapat disimpulkan bahwa tanpa disadari masih banyak di antara kita yang egois, tidak bersyukur, dan selalu menginginkan doa-doanya dapat terkabulkan tanpa adanya ikhtiar. Na’udzubillah...Banyak orang yang mengutamakan nilai sebagai acuan utama, sehingga mereka menghalalkan berbagai cara untuk memperoleh nilai tertinggi. Saya setuju dengan pernyataan di atas, menilai filsafat itu tidaklah cukup formal tetapi juga normatif. Menilai spiritual juga tidak cukup material, tetapi juga formal, dan normatif, tetapi setinggi-tinggi penilaian adalah spiritual. Tiadalah manusia itu mampu melaksanakan. Oleh karena itu, buang jauh-jauh selimut mitos yang berambisi untuk menjadi yang ‘terbaik’. Tetapi, berusahalah menjadi orang yang mampu menebarkan kebermanfaatan bagi orang lain.
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar