Subhanallah...elegi di atas sungguh
menarik. Elegi tersebut menguraikan mengenai hakikat ilmu. Dari berbagai
percakapan di atas, presepsi masing-masing orang terhadap ilmu berbeda-beda,
yaitu sesuai ruang dan waktu. Orang yang beruntung dan bahagia adalah orang
yang mampu memanfaatkan ilmunya untuk menebarkan atau membaginya untuk orang
lain dan mencapai tujuan atau cita-citanya. Hal ini sesuai dengan Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud,
At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad: “Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah
amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya
atau anak yang shalih yang mendo’akannya”. Oleh karena itu, jadikanlah ilmu
sebagai senjata menyebarkan kebaikan di muka bumi.
You might also like
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar