Elegi di atas menguraikan wadah dan
isi. Keduanya memiliki hubungan erat dan saling membutuhkan. Dari elegi
tersebut dapat disimpulkan bahwa wadah merupakan status,
kedudukan, dan tugas. Sedangkan isi merupakan rasa syukur yang disertai ikhtiar
dalam usaha mempertanggungjawabkan wadahnya. Maksudnya, sebagai seorang guru,
siswa, maupun mahasiswa tidak hanya sekedar memanfaatkan statusnya sebagai
wadah yang mampu menguasai segalanya. Namun dengan status tersebut, wadah
hendaknya mampu membendung isi dengan baik. Dengan kata lain, mampu mengemban
tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, apapun statusnya, kita
harus iklhas, tawadu’ dan istiqomah untuk selalu mencari dan menambah-tambah
ilmu agar dapat memperoleh keterampilan. Dan ilmu yang kita miliki hendaknya
kita kembangkan, agar dapat menjadi ilmu yang bermanfaat. Selain itu, kita
patut waspada dengan penykit hati, yaitu puas dan sombong. Sebab, penyakit hati
itulah yang akan menyesatkan kita.
You might also like
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar