Elegi di atas menguraikan mengenai arti “bijak”. Secara
umum bijak dapat didefinisikan suatu sifat yang selalu
menggunakan akal budinya, berpikir jernih, dan cakap dalam menggapai suatu
tujuan tertentu. Namun, Pandangan tentang "bijak" dari kaca mata
Filsafat Barat dan Filsafat Timur itu berbeda. Filsafat Barat memandang
"bijak" sebagai kegiatan mencari pengetahuan, menuntut ilmu,
menemukan yang baru, membuat anti-tesis, dan melakukan sintetis. Maka di sini
bijak itu adalah epistemologi. Sedangkan di Timur, seseorang dikatakan
"bijak" jika dia mampu memberi. Memberi ilmu, atau memberi apapun
yang diperlukan oleh orang lain. Jadi bijak di Timur itu terikat dengan strata
sosial. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bijak bersifat relatif sesuai pandangan
orang masing-masing dalam ruang dan waktu.
-
http://powermathematics.blogspot.com/2010/09/elegi-menggapai-bijak.html
(Refleksi) Elegi Menggapai BijakDini Annisa Nurbaety Elsola Mei 19, 2013
You might also like
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar