Setiap manusia memiliki sisi kelebihan dan sisi
kekurangan. Dan manusia dianugerahi akal pikiran. Akan tetapi, pada umumnya tanpa
disadari akal pikiran belum dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Sehingga, muncul
berbagai mitos yang mewarnai akal pikiran tersebut. Dalam elegi di atas mitos diibaratkan
menjadi patung, seperti patung informasi, patung dermawan,
patung kebaikkan, patung keamanan, patung koordinator, patung administrator,
patung ketua, patung sekretaris, patung peraturan, patung sahabat, patung
editor, patung fasilitator, patung guru, patung dosen, patung mahasiswa, patung
jabatan, patung profesi, patung dedikasi, patung senior, patung pakar, patung
pengalaman, patung orang tua, patung piagam, patung sertifikat, patung suami,
patung lurah, patung ganteng, patung polisi, patung moral, patung etika.
Berbagai contoh patung tersebut diartikan bahwa perannya tidak sesuai dengan
apa yang menjadi tugasnya. Mereka masih dikelilingi oleh berbagai mitos. Oleh
karena itu, kita hendaknya selalu berpikir kritis dan tak mudah termakan mitos.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar