• (Refleksi) Elegi Menggapai Bicara

    http://powermathematics.blogspot.com/2010/09/elegi-menggapai-bicara.html



    Tulisan, bicara, kata-kata, dan bahasa merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Seperti pernyataan pada elegi di atas:
    Itulah sebenar-benar mendidik, yaitu seberapa jauh engkau memberi kesempatan dan kemampuan kepada siswa-siswamu untuk memperkatakan, memperbicarakan, mempertuliskan, dan memperbahasakan semua yang ada dan yang mungkin ada.”
    “Itulah sebenar-benar pembelajaran matematika, yaitu seberapa jauh engkau memberi kesempatan dan kemampuan kepada siswa-siswamu untuk memperkatakan, memperbicarakan, mempertuliskan, dan memperbahasakan semua matematika yang ada dan yang mungkin ada.”
    “Itulah mengapa elegi-elegi ini aku persembahkan untuk kamu semua wahai mahasiswaku, yaitu seberapa jauh aku memberi kesempatan dan kemampuan kepada engkau semua untuk memperkatakan, memperbicarakan, mempertuliskan, dan memperbahasakan semua yang ada dan yang mungkin ada.”
    Dari ketiga pernyataan tersebut bahwa dalam mendidik dan proses pembelajaran harus saling berkomunikasi. Dan sebagai seorang pendidik (guru) hendaknya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bereksplorasi mengungkapkan segala pengetahuan yang ia miliki, yaitu melalui perkataan, bicara, tulisan, maupun bahasa. Begitu juga dengan elegi-elegi yang telah bapak fasilitasi kepada kami dapat menjadi wahana pemberian kesempatan kepada mahasiswa untuk mandiri dan mengeksplor segala pengetahuan yaitu dengan cara refleksi. Semoga dari elegi-elegi yang telah ditampilkan mampu menjadi referensi teladan yang pada akhirnya berguna sebagai bekal kita khususnya menjadi seorang guru.
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar