• (Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 30: Tasyakuran Ketiga (Proyek Syurga)

    http://powermathematics.blogspot.com/2011/02/elegi-tasyakuran-spiritual-ketiga.html




           Elegi ritual ikhlas 30: tasyakuran ketiga (proyek syurga) kembali memberikan arah perjalanan menuju surga. Berbagai amalan diantaranya memperbanyak membaca al-qur’an, terus-menerus berdoa, berpartisipasi dalam melakukan kebaikan (memberikan bantuan), berpartisipasi dalam acara-acara keagamaan, menghidupkan malam-malam yang penting, membayar khumus yang diwajibkan kepadanya sehingga mensucikan hartanya, menjalankan semua kewajiban dengan penuh perhatian, kerajinan, dan kecermatan, serta tidak boleh bergunjing.
          Saya tertarik pada point terakhir yaitu tentang larangan bergunjing. Tanpa disadari, kita terkadang sering berbuat menggunjing baik secara disengaja maupun tidak. Sebab berkumpulnya beberapa orang di waktu yang kosong atau suasana santai sering kali membuka peluang untuk terjadinya pergunjingan. “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujuraat:12)
      Ayat tersebut mengandung larangan berbuat ghibah atau menggunjing. Begitu pula seperti yang telah ditafsirkan pengertiannya oleh Rasulullah s.a.w., sebagaimana yang terdapat di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud bahwa Abu Hurairah r.a. berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan ghibah itu?” Rasulullah menjawab, “Kamu menceritakan perihal saudaramu yang tidak disukainya.” Ditanyakan lagi, “Bagaimanakah bila keadaan saudaraku itu sesuai dengan yang aku katakan?” Rasulullah menjawab, “Bila keadaan saudaramu itu sesuai dengan yang kamu katakan, maka itulah ghibah terhadapnya. Bila tidak terdapat apa yang kamu katakan maka kamu telah berdusta. Oleh karena itu, jagalah perkataan dan tingkah laku kita. Sebab perkataan merupakan cermin kepribadian diri kita sendiri.
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar