Elegi
di atas menganalogikan larangan sifat sombong ke dalam sebuah cerita lomba menjunjung
langit. Berbagai peserta pengikut lomba ternyata gagal akibat kesombongannya,
bahkan mereka semua mati. Ada seseorang yang akan mengikuti lomba. Karena ia
merasa ilmunya belum cukup, maka ia mengurungkan niatnya dan kembali berguru
kepada begawat. Ia bercerita kepada guru tersebut bahwa ia belum pantas, kurang
ilmunya, dan lain sebagainya. Tak disangka, ia pun menjadi seorang juara, karena
keikhlasan, kejujuran, rendah hati, kerja keras, doa-doa, serta kemauannya
untuk tetap menjaga silaturakhim dengan guru-guru. Allah berfirman, "Dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya
kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan
sampai setinggi gunung," (Al-Isra': 37). Allah berfirman, "Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri," (Luqman: 18). Ayat tersebut
mengingatkan kita untuk tidak sombong, selalu ikhlas, dan semangat menuntut
ilmu.
-
Home / / (Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 26: Perlombaan Menjunjung Langit
(Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 26: Perlombaan Menjunjung Langit
April 24, 2013 0
http://powermathematics.blogspot.com/2011/02/elegi-perlombaan-menjunjung-langit.html
(Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 26: Perlombaan Menjunjung LangitDini Annisa Nurbaety Elsola April 24, 2013
You might also like
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar