Wasiat-wasiat
di atas sungguh luar biasa. Pernyataan yang paling menarik dari elegi di atas,
yaitu “Sungguh masa depan itu hanyalah milik bagi
orang-orang mampu melihat kesempatan dan dapat meraihnya dengan kesadaran
kesempatan itu tidak datang dua kali, yang berketetapan hati, tidak ragu-ragu
dan berani mengambil keputusan serta tindakan dan membuat langkah-langkah besar
sejarahnya dalam ruang dan waktu, hati yang mampu mengendalikan pikirannya, dan
pikiran yang mampu mengendalikan hatinya, dengan selalu memohon ridha dari
Allah SWT.” Pernyataan tersebut
memberikan nasihat kepada kita untuk selalu memanfaatkan kesempatan. Sebab salah
satu cara orang menggapai kesuksesan, yaitu dengan memanfaatkan kesempatan
tersebut. Pada dasarnya, kehidupan
sesorang penuh dengan berbagai kesempatan yang baik, namun kembali lagi
bagaimana masing-masing individu mampu merealisasikan kesempatan emas itu. Ibarat
kita menemukan sebuah bongkahan emas. Apabila kita hanya melihat dan menemukan
saja, maka bongkahan emas itu kurang bernilai dan menjadi barang ‘biasa’. Sebaliknya,
jika bongkahan emas itu kita olah menjadi barang lain yang lebih menarik dan
bermanfaat, maka orang akan memberikan penghargaan dan pasti akan lebih
memiliki nilai. Oleh karena itu, kita wajib memanfaatkan waktu dan kesempatan
yang baik. Menyia-nyiakan waktu tergolong orang yang merugi.
-
Home / / (Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 12: Wasiat Muhammad Nurikhlas kepada Para Cantraka : Meretas Sejarah Peradaban Manusia
(Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 12: Wasiat Muhammad Nurikhlas kepada Para Cantraka : Meretas Sejarah Peradaban Manusia
April 20, 2013 0
http://powermathematics.blogspot.com/2011/02/elegi-ritual-ikhlas-iii-wasiat-muhammad.html
(Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 12: Wasiat Muhammad Nurikhlas kepada Para Cantraka : Meretas Sejarah Peradaban ManusiaDini Annisa Nurbaety Elsola April 20, 2013
You might also like
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar