Subhanallah...Elegi
Ritual Ikhlas 13: Memandang Wajah Rasulullah di atas banyak memberikan
pencerahan kepada kita. Syahadat tidak hanya sebatas sebuah lafal yang berbunyi
“Ašhadu ʾal lā ilāha illa l-Lāh wa ʾašhadu ʾanna muḥammadar rasūlu l-Lāh”,
melainkan merupakan sebuah lafal perjanjian
dan sumpah kita dengan Allah swt. Artinya, kita sebagai seorang muslim
hanya mempercayai Allâh sebagai motivasi atau menjadi tujuan hidup kita. Selain
itu, kita juga mempercayai bahwa Rasulullah SAW adalah utusan Allah swt yang
mana kita nantikan syafaatnya di yaumul akhir kelak. Syahadat tidaklah cukup
diucap dan diketahui maknanya akan tetapi harus diamalkan. Seseorang yang telah
bersyahadat laa ilaaha illallah dan muhammad rasulullah maka syahadatnya
haruslah dibuktikan dengan tindakan nyata, yaitu mengikhlashkan semua amalan
ibadah kepada Allah dan meninggalkan segala bentuk kesyirikan kepada Allah.
Kemudian, ia melakukan semua amalan ibadah tersebut sesuai dengan tuntunan
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Oleh karena itu, elegi di atas dapat
dijadikan wahana untuk selalu berintropeksi dan mengimplementasikan keikhlasan
semata-mata hanya mencari Ridha Allah swt.
-
Home / / (Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 13: Memandang Wajah Rasulullah
(Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 13: Memandang Wajah Rasulullah
April 20, 2013 0
http://powermathematics.blogspot.com/2013/04/elegi-ritual-ikhlas-iv-memandang-wajah.html
(Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 13: Memandang Wajah RasulullahDini Annisa Nurbaety Elsola April 20, 2013
You might also like
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar