Elegi di atas mengingatkan kepada kita bahwa pada dasarnya kita hanyalah
makhluk Tuhan yang tak luput dari dosa. Manusia yang terbaik bukanlah
manusia yang tidak pernah melakukan dosa sama sekali, akan tetapi manusia yang
terbaik adalah manusia yang ketika dia berbuat kesalahan dia langsung bertaubat
kepada Allah dengan sebenar-benar taubat. Bukan sekedar taubat sesaat yang
diiringi niat hati untuk mengulang dosa kembali. Pada dasarnya, taubat tidak
selalu identik dengan ritual-ritual khusus yang harus dengan keadaan yang
benar-benar khusuk. Sebab, kunci utama taubat yaitu menyesal, berhenti dari
dosa, bertekad untuk tidak mengulanginya, dan selalu mengisi hari-harinya
dengan kebajikan. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa mencari Ridha Allah
swt dan menjauhi segala larangan-Nya, sebab Allah Maha Mengetahui segala apa
yang kita lakukan. Hal ini sesuai dengan QS. As-Syura :
25 “Dan
Dialah (Allah) yang menerima taubat daripada hamba-Nya (yang bertaubat) serta
memaafkan kejahatan-kejahatan (yang telah mereka lakukan). Dan Dia mengetahui
apa yang kamu semua kerjakan.”
-
Home / / (Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 11: Memahami makna Taubat dan bertobat Nasuhah
(Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 11: Memahami makna Taubat dan bertobat Nasuhah
April 20, 2013 0
http://powermathematics.blogspot.com/2011/02/elegi-ritual-ikhlas-ii-memahami-makna.html
(Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 11: Memahami makna Taubat dan bertobat NasuhahDini Annisa Nurbaety Elsola April 20, 2013
You might also like
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar