Dalam
proses pembelajaran kita mengenal adanya dua sistem, yaitu sistem tradisional
dan progresif. Pada sistem tradisional ini, pada intinya guru berperan sebagai
penguasa dalam pembelajaran yang mengatur, menjelaskan, menemukan, merumuskan,
dan sebagai penceramah bagi siswanya. Sedangkan pada sistem progresif, siswa
cenderung yang lebih aktif. Siswa dilatih untuk berkembang di mana mereka dapat
mencari, menemukan, merumuskan, dan memiliki konsep sendiri. Dalam hal ini,
ketergantungan siswa kepada guru diminimalisir. Penyajian materi pun tidak
secara langsung dapat dinikmati oleh siswa, melainkan membutuhkan proses atau
usaha dari siswa terlebih dahulu. Guru berperan sebagai peneliti jalannya
pembelajaran yang dapat membantu siswa jika terdapat kesulitan atau kekeliruan
dalam pemahaman konsep materi yang dipelajari.
Dari
artikel di atas, Paul Ernest (1994) menguraikan berbagai permasalahan dalam
pendidikan matematika, yaitu pedagogi matematika, teknologi dalam pengajaran
matematika, matematika dan simbolisasi, serta matematika dan budaya.
Melihat
praktik proses pembelajaran saat ini, kebanyakan guru masih menerapkan
pembelajaran tradisional. Saya setuju bahwa pendidikan di Indonesia membutuhkan
berbagai perubahan yang mengarah pada sistem progresif, yang diharapkan mampu
mengembangkan pendidikan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar