Proses
belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan
dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar-mengajar ini
mempunyai makna dan pengertian yng lebih luas daripada pengertian mengajar.
Dalam prosesnya harus ada satu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara
siswa dengan guru, sehingga diantara keduanya terjalin interaksi.
Pada
pertemuan pertama tanggal 14 Februari 2013, kami merenungkan tentang proses pembelajaran
khususnya pembelajaran Matematika di SD. Dalam kehidupan di sekolah, sering
terjadi anak didik itu diperlakukan sebagai objek didik, yang seolah-olah dapat
dibentuk sekehendak pendidik (sombong) dan dianggap mempunyai kemampuan yang
sama. Pada umumnya, guru hanya menyuapi sekian banyak siswa pada waktu yang
sama, dengan makanan pengetahuan yang telah diolah dan dimasak oleh guru itu
sendiri. Dalam hal ini, kebanyakan anak tinggal menelannya saja tanpa protes
bahwa makanannya itu pahit, manis, atau basi sekalipun. Hal inilah perlakuan
guru yang salah yang masih bersifat tradisional (tidak adil, tidak konsisten,
arogan, dan sombong).
Oleh
karena itu, diperlukan adanya perubahan dari pembelajaran tradisional menuju
perubahan inovatif. Pada paradigma tradisional
pembelajaran Matematika di sekolah cenderung ditekankan pada penyampaian
pengetahuan dan materi yang banyak, serta terdapat tuntutan waktu untuk
menyelesaikan materi pembelajaran tersebut dengan cepat. Guru tidak
mempedulikan apakah siswa tersebut benar-benar mendalami atau paham terhadap
materi yang dipelajari. Sedangkan pembelajaran inovatif lebih menekankan pada
siswa yang aktif dan kreatif.
Selain
itu, guru harus peka dan tanggap terhadap perubahan-perubahan, pembaharuan
serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sejalan dengan
tuntutan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Akan
tetapi, perubahan tersebut tidaklah mudah, karena menyangkut kebiasaan atau
budaya yang telah lama digunakan. Untuk memperoleh pembelajaran inovatif, diperlukan
perubahan yang sangat mendasar baik berupa pemahaman, pengalaman, pengetahuan,
niat, dan sikap. Guru berfungsi untuk melayani dan memfasilitasi. Selebihnya,
siswa lah yang menjadi subjek utama pembelajaran, sehingga timbul kesadaran dari
diri sendiri untuk belajar dan dapat berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar