-
http://powermathematics.blogspot.com/2010/03/elegi-transenden-lokal-negatif-diraja_21.html
Elegi di atas
kembali menceritakan mengenai syaitan yang mampu menggoda manusia. Elegi
tersebut menceritakan tentang Ankala yang sedang risau dan pikirannya kosong
hingga akhirnya syaitan mampu masuk ke dalam raganya. Namun, ada sesorang
bernama Mursidin dengan izin Allah swt ia mampu mengusir syaitan tersebut.
Syaitan meminta berbagai persyaratan dan mengobral janji. Dengan segala upaya
dan doa, akhirnya syaitan itu dapat dikalahkan.
Oleh karena itu,
kita harus senantiasa menjaga hati (keimanan) kita. Sebab hati ibarat sebuah pondasi
rumah. Setan sebagai musuh kita selalu ingin memiliki, menguasai, bahkan
menghancurkan pondasi tersebut. Pondasi tersebut akan kuat jika terdapat penjagaan ketat dari pemilik
pondasi itu. Namun, syaitan akan terus menaklukan manusia dengan berbagai cara sehingga
pondasi akan mudah rapuh dan hancur. Cara yang sering dilakukan, yaitu dengan
membuat manusia terlena akan kesenangan duniawi. “Sesungguhnya orang yang
lebih sering kenyang di dunia, dialah yang akan sering lapar di hari kiamat
nanti.” (HR. Tirmidzi. Dalam As Silsilah Ash Shohihah, Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shohih). Na’udzubillah...mari kita jaga
dan perkuat pondasi keimanan kita.
(Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 44: Kyai Mursidin 2
Dini Annisa Nurbaety Elsola
Mei 02, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar