• (Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 44: Kyai Mursidin 2

    http://powermathematics.blogspot.com/2010/03/elegi-transenden-lokal-negatif-diraja_21.html



    Elegi di atas kembali menceritakan mengenai syaitan yang mampu menggoda manusia. Elegi tersebut menceritakan tentang Ankala yang sedang risau dan pikirannya kosong hingga akhirnya syaitan mampu masuk ke dalam raganya. Namun, ada sesorang bernama Mursidin dengan izin Allah swt ia mampu mengusir syaitan tersebut. Syaitan meminta berbagai persyaratan dan mengobral janji. Dengan segala upaya dan doa, akhirnya syaitan itu dapat dikalahkan.

     

    Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga hati (keimanan) kita. Sebab hati ibarat sebuah pondasi rumah. Setan sebagai musuh kita selalu ingin memiliki, menguasai, bahkan menghancurkan pondasi tersebut. Pondasi tersebut akan kuat  jika terdapat penjagaan ketat dari pemilik pondasi itu. Namun, syaitan akan terus menaklukan manusia dengan berbagai cara sehingga pondasi akan mudah rapuh dan hancur. Cara yang sering dilakukan, yaitu dengan membuat manusia terlena akan kesenangan duniawi. “Sesungguhnya orang yang lebih sering kenyang di dunia, dialah yang akan sering lapar di hari kiamat nanti.” (HR. Tirmidzi. Dalam As Silsilah Ash Shohihah, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih). Na’udzubillah...mari kita jaga dan perkuat pondasi keimanan kita.



  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar