-
http://powermathematics.blogspot.com/2011/03/elegi-ritual-dan-serba-serbi-unas.html
Pelaksanaan Ujian nasional memang masih menyimpan pro dan kontra yang
belum juga menemukan titik cerah. Ada yang setuju dengan pelaksanaan Unas yang
dianggap mampu meningkatkan mutu pendidikan. Namun di sisi lain, ada yang
beranggapan bahwa Unas menjadi momentum yang menakutkan khususnya bagi siswa. Hal
yang menjadi berbahaya yaitu ketika semua pihak berorientasi bahwa Unas
satu-satunya penentu keberhasilan pendidikan. Padahal jika kita lihat realita
di lapangna, tindak kecurangan pun tak jarang kita temukan, seperti bocornya
soal Unas, penyebaran kunci jawaban, penggandaan soal secara ilegal, kurang
meratanya pendistribusian soal, dan lain sebagainya. Melihat fenomena tersebut,
apakah Unas masih perlu dilakukan?
Pelaksanaan Unas juga
mengakibatkan guru enggan mengembangkan metode pembelajaran berdasar teori
belajar, teori constructivis, realistik, kontekstual dsb karena dianggap
bertele-tele bahkan tidak menunjang Unas. Mereka lebih suka mengembangkan
metode pembelajaran ala Bimbingan Belajar yaitu mengajarkan trik-trik instant. Hal
tersebut lama kelamaan akan merusak kualitas pendidikan yang condong pada
pembelajaran yang instant tanpa mengetahui langkah kerja perolehannya. Oleh karena
itu, diperlukan kontrol dari berbagai pihak mengenai pelaksanaan Unas tersebut.
Unas hendaknya hanya sebatas pemicu yang dapat membangkitkan semangat siswa dan
guru dalam mencapai tujuan pendidikan. Jangan jadikan Unas sebagai tolok ukur
utama pendidikan.
(Refleksi) Elegi Ritual dan Serba-serbi Unas
Dini Annisa Nurbaety Elsola
Mei 12, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar