Elegi di atas menceritakan kesombongan seorang raja
bernama Powernow yang membanggakan segala apa yang ia
miliki, baik kekuasaan, jabatan, kekayaan, kekuatan, dan lain-lain. Raja tersebut
telah terselimuti oleh nafsu syaitan, hingga pada akhirnya ia mempunyai
keinginan untuk menguasai segalanya. Ia tak menyadari bahwa posisinya ibarat
setetes air di lautan yang tak berarti apa-apa. Ia menutup diri dari segala
kekurangannya, sehingga ia pun terlena dengan segala kelebihannya tersebut.
Oleh karena itu, pemimpin tidak hanya sebatas jabatan saja. Melainkan sebuah
amanah yang harus dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Jadi,
kita sebagai manusia harus selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki.
You might also like
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar