• (Refleksi) Elegi Ritual Ikhlas 33: Doakulah yang tersisa

    http://powermathematics.blogspot.com/2011/10/elegi-menggapai-hati.html



    Elegi di atas mengingatkan kita akan larangan berputus asa ketika doa belum terkabulkan. Sebagian dari kita tidak dapat memungkiri bahwa keadaan putus asa dalam berdoa tersebut pasti pernah singgah dalam kehidupan kita. Nafsu manusia seringkali muncul ketika Allah swt menunda pengabulan doa-doa kita. Dalam kondisi demikian manusia seringkali berputus asa, dan merasa bahwa doanya tidak dikabulkan. Sikap putus asa itu disebabkan karena manusia merasa bahwa apa yang dijalankan melalui doanya itu, akan benar-benar memunculkan pengabulan dari Allah SWT. Sebenarnya, belum terkabulnya doa kita menandakan bahwa Allah swt sayang kepada kita. Karena bisa saja, ketertundaan atau kegagalan doa-doa tersebut memang keputusan yang terbaik bagi kita. Allah swt telah berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 186 “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”. Oleh karena itu, tetaplah optimis dan selalu berpikir positif.  

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar