Setelah saya membaca elegi di atas, saya merasa
bersyukur dan berterimakasih kepada Bapak Marsigit yang senantiasa membimbing
kami dalam memahami hakikat pembelajaran matematika yang sesunggunya. Di mana
hal ini sangat mendukung kami dalam persiapan atau bekal menjadi seorang guru. Awalnya,
saya memang merasa asing mendengar penjelasan teori-teori filsafat. Banyak istilah
asing yang tak kuketahui. Sebab, pembelajaran matematika yang saya alami
sebelumnya hanya sebatas pada penggunaan berbagai rumus-rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan soal-soal matematika.
Elegi-elegi yang telah Bapak berikan sangat membantu
pemahaman kami, baik tentang hakikat belajar, hakikat pembelajaran, hakikat
LKS, hakikat siswa diskusi, pembelajaran inovatif, dan lain-lain. Bermula dari
refleksi, semoga ilmu-ilmu yang telah diberikan dapat diimplementasikan tidak hanya
menjadi angin lalu belaka. Akan tetapi perlu diingat, penggunaan filsafat
pendidikan harus disesuaikan dengan ruang dan waktunya. Elegi di atas juga
mengingatkan kita untuk selalu melakukan segala sesuatu menggunakan olah hati
dan olah pikiran dalam rangka mencapai puncak gunung es.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar