Dari
elegi di atas dapat disimpulkan bahwa untuk memahami konsep membangun dunia, kita
perlu mengembangkan metode berpikir intensif dan ekstensif. Intensif artinya
sedalam-dalamnya dan ekstensif artinya seluas-luasnya. Perpaduan antara
keduanya merupakan hakikat berpikir. Selain itu, telah disebutkan bahwa metode
logika dan metode formal yang dikerjakan oleh kaum
logicist-formalist-foundationalist belum lengkap karena baru mencakup separo
dunia, yaitu dunia yang terbebas dari ruang dan waktu. Oleh karena itu,
diperlukan adanya analisis dan refleksi untuk memahami lebih lanjut tentang
kontradiksi matematika tersebut.
-
Home / / (REFLEKSI) Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 13: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Ketiga)
(REFLEKSI) Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 13: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Ketiga)
Juni 09, 2013 0
http://powermathematics.blogspot.com/2010/09/elegi-pemberontakan-pendidikan_1390.html
(REFLEKSI) Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 13: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Ketiga)Dini Annisa Nurbaety Elsola Juni 09, 2013
You might also like
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar