-
http://powermathematics.blogspot.com/2013/01/elegi-pemberontakan-para-etik-dan.html
Dari ‘Elegi Pemberontakan Para Etik dan
Estetika’ di atas saya mendapatkan pengetahuan mengenai etik dan estetika. Estetika dan etika sebenarnya hampir tidak berbeda.
Etika membahas masalah tingkah laku perbuatan manusia ( baik dan buruk ).
Sedangkan estetika membahas tentang indah atau tidaknya sesuatu. Pernyataan dari elegi di atas yang paling
menarik yaitu “Setinggi-tinggi Logos
tidaklah mampu mengetahui semua relung Etik dan Estetika.” Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam segala sesuatu harus menyeimbangkan
antara keduanya. Begitu pula dengan ilmu, ilmu harus diimbangi dengan etik dan
estetika agar terhindar dari rasa kesombongan.
Namun perlu diingat bahwa etik dan estetika itu
bersifat relatif. Seperti
dalam etika, kita sangat sukar untuk menemukan ukuran itu bahkan sampai sekarang
belum dapat ditemukan ukuran perbuatan baik dan buruk yang dilakukan oleh
manusia. Estetika juga menghadapi hal yang sama, sebab sampai sekarang belum
dapat ditemukan ukuran yang dapat berlaku umum mengenai ukuran indah itu. Sebab
etik dan estetika tertinggi adalah etik dan
estetika absolut, yaitu etik dan estetika-Nya Allah swt. Oleh karena itu, kita
sebagai umat-Nya hanya bisa berusaha bersungguh-sungguh menggapai keduanya.
(Refleksi) Elegi Pemberontakan Para Etik dan Estetika
Dini Annisa Nurbaety Elsola
Mei 09, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar