• Refleksi News Update: Koalisi Pendidikan Menolak Kurikulum 2013 Tolak Perubahan Kurikulum Pendidikan

    http://powermathematics.blogspot.com/2013/03/news-update-koalisi-pendidikan-menolak.html



    Rencana perubahan kurikulum 2013 ini memicu pro dan kontra. Sebuah perubahan sebenarnya dimaksudkan agar diperoleh kemajuan yang lebih baik. Saya sependapat bahwa dalam melakukan perubahan tidak lah instant dan membutuhkan suatu proses. Perubahan kurikulum 2013 ini dinilai masih terburu-buru. Saya akan mengibaratkan proses pendidikan seperti akan membangun sebuah bangunan. Dalam membangun sebuah rumah tentunya dibutuhkan berbagai bahan material yang dalam pendidikan merupakan komponen pembelajaran. Bahan material tersebut diantaranya semen, pasir, kayu, besi, bata, genteng, dan lain-lain. Jika akan menghasilkan rumah yang berkualitas, tentunya harus menggunakan bahan-bahan material yang berkualitas pula. Membangun rumah juga harus diawali dengan membuat desain rumah yang akan dibangun. Desain rumah ini merupakan rancangan bentuk sebuah rumah. Dalam pendidikan, desain rumah ini merupakan kurikulum pendidikan. Apabila kita akan merubah bentuk sebuah rumah, kita tidak hanya sekedar merubah begitu saja. Kita tidak bisa hanya membuat desain baru yang akan menjadi patokan bentuk bangunan rumah baru. Kita juga harus memperhitungkan semua bahan material yang mendukung pembangunan rumah tersebut. Selain itu, tak kalah penting peran tukang juga sangat berpengaruh dalam membangun rumah tersebut. Tukang di sini merupakan peran pemerintah dalam pendidikan. Pemerintah hendaknya harus bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan, supaya keputusan yang diambil tidak dimanfaatkan oleh pihak tertentu saja. Dapat disimpulkan bahwa membangun rumah sama halnya dengan membangun pendidikan.
    Segala hal yang baru perlu dilakukan adanya sosialisasi. Sosialisasi mengenai kurikulum 2013 ini belum sepenuhnya merata. Masih banyak guru-guru yang masih merasa bingung mengenai pelaksanaan kurikulum 2013 ini. Perubahan kuriulum hendaknya diiringi dengan perubahan komponen yang lain juga, terutama dalam metode pembelajaran yang cenderung masih bersifat tradisional. Semoga perubahan kurikulum tidak hanya menjadi sebuah program sesaat dan masih perlu adanya evaluasi terhadap pendidikan saat ini.
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar