Artikel
di atas sangat bermanfaat khususnya bagi calon guru, karena artikel tersebut
memberikan inovasi-inovasi dalam pembelajaran matematika. Seperti yang telah
disebutkan, guru hendaknya mengubah paradigma dari pembelajaran tradisional
menuju pembelajaran inovatif. Saya setuju dengan pendapat Ebbut S dan Straker
A, mereka menyebutkan beberapa definisi matematika.
Pertama,
matematika sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan. Maksudnya, guru
mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan penemuan dan
penyelidikan pola-pola, melakukan percobaan dengan berbagai cara, serta
mendorong siswa untuk mampu menarik kesimpulan. Kemudian matematika juga
sebagai kreatifitas yang memerlukan imajinasi, intuisi, dan penemuan. Dalam hal
ini, guru dapat mendorong siswa untuk berfikir kritis, aktif, tidak malu
bertanya, dan mampu memunculkan ide-ide atau gagasan dalam pembelajaran. Selain
itu, matematika sebagai kegiatan pemecahan masalah (problem solving). Dengan kegiatan pemecahan masalah ini, guru
membantu siswa memecahkan persoalan matematika menggunakan caranya sendiri,
mendorong siswa berfikir logis, serta mengembangkan kompetensi dan keterampilan
siswa untuk memecahkan berbagai persoalan. Selanjutnya, matematika dapat
didefinisikan sebagai alat untuk berkomunikasi.
Keempat
definisi tersebut dapat membantu kita untuk mempersiapkan atau sebagai bekal
agar mampu menjadi guru yang aktif, inovatif, dan kreatif. Guru hendaknya mampu
mengajak siswanya, dengan kata lain mampu berkomunikasi dengan baik dengan siswanya.
Sehingga, proses pembelajaran pun lebih menyenangkan dan bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar