Pembelajaran matematika sangat
diperlukan adanya pemahaman konsep dari siswa. Hal ini bertujuan agar siswa
mampu berpartisipasi dalam pengembangan matematika lebih lanjut yang pada
akhirnya mengaplikasikan matematika tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dari pernyataan di atas dapat disimpulan bahwa, konsep matematika
terdiri dari jenis dan model. Saya setuju, dalam membangun suatu konsep, tidak
boleh terdapat paksaan dari pihak manapun. Masalah pembangunan konsep tersebut
terletak pada siapa dan bagaimana konsep dibangun. Guru hendaknya mampu mengembangkan model untuk memecahkan masalah
matematika sehingga terjalin komunikasi dengan siswa. Khususnya dalam pembelajaran
matematika di kelas, siswa hendaknya diarahkan dan dibimbing untuk mampu
menganalisis dan menggunakan matematika dalam kehidupannya, tidak hanya sekedar
mampu menggunakan dan menghafal rumus-rumus matematika tersebut dalam upaya
mengerjakan soal-soal matematika. Hal ini sesuai dengan Diknas (2003: 2) mengungkapkan bahwa, pemahaman konsep
merupakan salah satu kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat
tercapai dalam belajar matematika yaitu dengan menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajarinya,
menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Oleh karena
itu, guru memiliki peran yang penting untuk ikut andil dalam membangun
pemahaman konsep. Namun tak lupa, unsur keterpaksaan hendaknya dihindari.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar