Masing-masing
individu memiliki pandangan atau persepsi yang berbeda-beda. Saya sependapat
bahwa untuk menyatukan berbagai perbedaan persepsi tersebut dibutuhan suatu
komunikasi yang baik supaya tidak terjadi kesalahpahaman. Apalagi di dalam
matematika banyak kita jumpai berbagai rumus-rumus yang perlu dijalin
komunikasi dengan baik. Misalnya pada penulisan 10log 100 = 2, dapat
dituliskan log 100=2 tanpa menuliskan angka 10 di depan log. Di dalam pelajaran
matematika Sekolah Dasar, guru jangan langsung memperkenalkan matematika dalam
bentuk formal, melainkan melalui pendekatan yang cenderung konkret. Misalnya untuk
memperkenalkan pengurangan kita dapat memberi contoh dengan hal lain yang sifatnya
mudah dipahami siswa. Pada soal 6-3=3, kita dapat mengilustrasikan soal
tersebut ke dalam bentuk permen. Guru dapat mengatakan bahwa dia punya 6 permen
kemudian diberikan kepada muridnya sebanyak 3 buah. Dengan demikian siswa dapat
meghitung berapa sisa permen guru tersebut. Hal ini memang perlu adanya
keterampilan komunikasi dari guru. Penggunaan bahasa guru juga menentukan
keberhasilan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Sehingga, dapat
dikatakan bahwa matematika memiliki hubungan yang erat dengan bahasa. Karena melalui
bahasa inilah, matematika dapat dikomunikasikan dan menimbulkan konsep yang
sepaham, walaupun dalam menumbuhan konsep tersebut dengan berbagai cara yang
berbeda-beda. Seiring perkembangan zaman, komunikasi tidak hanya dilakukan
secara langsung. Guru dan siswa dapat berkomunikasi secara tidak langsung,
salah satu cara yang telah diterapkan yaitu melalui blog seperti yang telah Bapak
Marsigit terapkan.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar